Introduksi musuh alami pdf

Pengendalian dengan introduksi musuh alami adalah pengendalian hayati klasik; Augmentasi, yaitu suatu teknik pengendalian dengan meningkatkan jumlah musuh alami atau pengaruhnya. Hal ini dapat tercapai melalui 2 (dua) cara yaitu, a) melepaskan sejumlah musuh alami untuk menambah jumlahnya di lapangan (agroekosistem) sehingga dengan tambahan itu

dipadukan dengan musuh alami bila bahan pestisida nabati tersebut tidak beracun bagi musuh alami. E. Penutup Keanekaragaman jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida nabati sangat tinggi; namun sampai saat ini pemanfaatannya sebagai bahan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman belum optimal.

13 Apr 2008 Introduksi = impor musuh alami ® praktek klasik (awal usaha pengendalian hayati). Contoh: * Memasukkan Rodolia cardinalis untuk 

kehidupan musuh. • Introduksi meliputi peninggian secara buatan / Populasi yang ada di lapangan dikoreksi dulu dengan potensi musuh alami yanga ada  pertanian dan meningkatkan kehadiran musuh alami serta kompetitor bagi hama untuk mengurangi kerusakan tanaman. Upaya ini dapat diwujudkan dengan. Dalam eksosistem padi sawah terdapat keanekaragaman hayati musuh alami, terdiri dari parasitoid, predator dan patogen yang berperan dalam keseimbangan   13 Apr 2008 Introduksi = impor musuh alami ® praktek klasik (awal usaha pengendalian hayati). Contoh: * Memasukkan Rodolia cardinalis untuk  7 Ags 2018 Pengenđalian hama dilakukan dengan introduksi musuh alami seperti serangga predator Sycanus sp. Ditambahkan Bandung, serangga dapat  Populasi serangga musuh alami lebih besar pada tanaman padi dengan tanaman refugia. Hal ini disebabkan sepanjang sawah ditumbuhi gulma dan tanaman 

SEJARAH PENGENDALIAN HAYATI DI INDONESIA | Agus Andi … Nov 11, 2015 · 2) Introduksi musuh alami.jika tidak spesies musuh alami yang mampu secara efektif mengontrol populasi hama maka introduksi atau importasi musuh alami musuh alami ke daerah yang terserang hama perlu dilakukan. Teknik Pengendalian Serangga Hama dengan Musuh Alami Teknik pengendalian serangga hama dengan memanfaatkan musuh alami dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu: (1) introduksi atau menghadirkan musuh alami, (2) augmentasi atau meningkatkan populasi musuh alami, misalnya dengan mengembangbiakkan musuh alami menggunakan pakan alami, dan (3) konservasi musuh alami, yaitu tindakan yang melindungi dan memelihara populasi musuh alami … PENGENALAN TUMBUHAN PENGHASIL PESTISIDA NABATI … dipadukan dengan musuh alami bila bahan pestisida nabati tersebut tidak beracun bagi musuh alami. E. Penutup Keanekaragaman jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida nabati sangat tinggi; namun sampai saat ini pemanfaatannya sebagai bahan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman belum optimal.

Apr 19, 2013 · Musuh alami berperan penting dalam ekosistem perkebunan karena dapat mengendalikan dan mengatur populasi hama. Keberadaannya dalam ekosistem perlu dilestarikan melalui usaha konservasi dan peningkatan efektivitas musuh alami. 3. Penerapan konsep PHT pada tanaman perkebunan terbukti efektif terutama dengan pemanfaatan musuh alami. INTRODUKSI PARASITOID, SEBUAH WACANA BARU DALAM ... penting dalam program introduksi parasitoid, antara lain karakter agens hayati introduksi, prosedur pelepasan musuh alami, dampak negatif terhadap organisme bukan sasaran, serta prospek aplikasi parasitoid introduksi di Indonesia. Pada prinsipnya, introduksi parasitoid cukup prospektif untuk diterapkan di Indonesia dengan persyaratan tertentu. Pengendalian Hama Secara Hayati (Biologis) ~ My Little Notes Jan 29, 2013 · Cara pengendalian biologis lainya adalah menggunakan musuh alami patogen, yaitu makhluk hidup yang menjangkitkan penyakit pada inang. Dalam kondisi tertentu, seperti kelembapan yang tinggi secara alami, suatu organisme rawan terhadap serangan patogen. Patogen dapat dimanfaatkan untuk dijadikan musuh alami dari hama pertanian. Agriculture: Makalah Pengendalian Hayati

Ovipositor Metioche vittaticollis bentuknya seperti pedang yang berfungsi untuk menyelipkan telur ke dalam kelopak daun padi dan rumput-rumputan. Siklus hidup dari telur hingga dewasa memerlukan 60-80 hari dan satu induk akan menghasilkan 40-80 serangga muda. Jengkerik dewasa dan nimfa merupakan predator telur tetapi juga memakan larva kecil dan wereng.

Apabila musuh alami kita berikan kesempatan berfungsi antara lain dengan introduksi musuh alami, memperbanyak dan melepaskannya, serta mengurangi berbagai dampak negatif terhadap musuh alami, musuh alami dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. BUKU HASIL TERJEMAHAN JUDUL : HAMA DAN PENYAKIT … kesuburan tanah. Konservasi musuh alami misalnya dengan cara menghindari penggunaan pestisida, meningkatkan peran musuh alami melalui praktik budidaya untuk menjaga kelestarian habitat musuh alami, dan melakukan introduksi musuh alami jika diperlukan. Pengelolaan tanaman terpadu untuk ubi jalar PENGENDALIAN HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN ... B. Musuh Alami Sebagai bagian dari komonitas, setiap komonitas serangga termasuk serangga hama dapat diserang atau menyerang organisme lain. Bagi serangga yang diserang organisme penyerang disebut Musuh Alami. Secara ekolo\gi istilah tersebut kurang tepat karena adanya musuh alami tidak tentu merugikan kehidupan serangga terserang.


Musuh alami hama adalah musuh hama berasal dari alam berupa parasitoid, predator dan patogen. Jika suatu musuh alami telah diteliti secara mendalam dan telah diyakini kehandalannya serta layak sebagai faktor pengendali populasi suatu hama yang efektif maka musuh alami tersebut disebut sebagai agens pengendalian hayati (biological control agents).

Pengendalian hayati dengan mengoptimalkan musuh alami sebenarnya merupakan alternatif yang Introduksi parasitoid yang efektif mengendalikan P. marginatus di luar negeri menginspirasi upaya 4HMan136.pdf. [20 Oktober 2010].

penting dalam program introduksi parasitoid, antara lain karakter agens hayati introduksi, prosedur pelepasan musuh alami, dampak negatif terhadap organisme bukan sasaran, serta prospek aplikasi parasitoid introduksi di Indonesia. Pada prinsipnya, introduksi parasitoid cukup prospektif untuk diterapkan di Indonesia dengan persyaratan tertentu.

Leave a Reply